http://repository.unib.ac.id/8566/2/I,II,III,2-13-nop.FI.pdf
MEWUJUDKAN MASYARAKAT INFORMASI INDONESIA
DAMPAK SOSIAL, KONSEKUENSI DAN KEMUNGKINANNYA
ABSTRAK
Yasir Riady,M.Hum.
Staf Akademik UPBJJ-UT Jakarta
Masyarakat mengandung pengertian tentang suatu kesatuan kelompok orang yang
berhimpun, berkumpul dan bersatu dalam suatu wadah baik bentuk organisasi formal maupun
nonformal yang menempati tempat tertentu, mempunyai ciri-ciri seperti adanya ikatan dan
mempunyai kesamaan-kesamaan atas beberapa hal. Setiap kelompok masyarakat selalu
berusaha untuk mempertahankan eksistensinya dan mengembangkan agar dapat bertahan.
Pada perkembangannya, masyarakat membutuhkan bahkan sangat tergantung pada informasi.
Informasi itu sendiri merupakan data-data yang diolah melalui suatu sistem pengelola
sehingga memiliki arti dan bernilai bagi seseorang. Selain itu, informasi dapat diartikan juga
sebagai ilmu pengetahuan yang terus berkembang sejalan dengan usaha dan kemampuan
manusia sesuai dengan kegunaannya. Seiring dengan berjalannya waktu, informasi sering
dikaitkan dengan teknologi yaitu komputer dan perangkatnya. Disadari atau tidak, dinamika
informasi yang terjadi berdampak sosial dan adanya perubahan bagi masyarakat. Pada saat ini
proses perubahan estetis, kultural dan ekonomi yang dapat dilihat dan ditandai tidak hanya
pada kehidupan masyarakat global maupun lokal. Pada proses ini perubahan yang terjadi
menimbulkan dampak-dampak sosial yang dialami masyarakat, perubahan ini juga dapat
merubah keadaan sebuah masyarakat yang sebelumnya lebih mengandalkan kemampuan
tenaga manusia sebagai pekerjaan utamanya menjadi lebih terbantu dengan hadirnya
terknologi informasi dan komunikasi yang semakin hari semakin berkembang dengan pesat.
Peran teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat
dipisahakan, kemudahan dalam penggunaanya sangat membantu dan juga terkadang
memberikan efek ketergantungan terhadap pekerjaan sehari-hari yang biasa dilakukan oleh
manusia. Tanpa kita sadari, kecepatan dan keakuratan yang dimiliki pada teknologi informasi
dan komunikasi memberi pengaruh yang besar, namun bagaimana kita bisa menyikapi
perkembangan teknologi informasi terlebih lagi untuk masyarakat yang ada di Indonesia pada
5 hingga 10 tahun ke depan. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada
penerapan sistem kerjanya semakin hari semakin baik, pertanyaan yang timbul kapankah
terwujudnya masyarakat informasi Indonesia? Jawabannya sangat tergantung pada seberapa
besar usaha dan kepedulian seluruh masyarakat Indonesia bersama-sama dengan pemerintah
agar bisa mencapai tujuan dalam mewujudkan masyarakat informasi Indonesia.
Kata Kunci : Masyarakat informasi, dampak sosial, teknologi informasi dan komunikasi
Pendahuluan
Berbicara tentang masyarakat informasi, selalu dikaitkan dengan era globalisasi yang
isunya mulai berkembang di Indonesia setelah terjadinya reformasi pada tahun 1998 dan
semakin hari semakin berkembang pesat. Konsep masyarakat informasi sebenarnya muncul
pada tahun 1970-an dari para ilmuwan dengan sudut pandang dan definisi yang berbedabeda.
Daniel Bell (1973), menggunakan istilah ‘post-industrial society’ untuk menyebut
masyarakat informasi yaitu pergantian produksi barang-barang kepada sistem pengetahuan
dan inovasi pelayanan sebagai strategi dan sumber transformasi dalam masyarakat.
Fritz Machlup (1983), memperkenalkan istilah ‘knowledge industry’ dengan
membedakan 5 sektor pengetahuan yaitu pendidikan, penelitian dan pengembangan, media
massa, teknologi informasi, dan layanan informasi. Masuda (1990), mengemukakan bahwa
pada masyarakat informasi terjadi transisi dimana produksi nilai-nilai informasi menguasai
perkembangan masyarakat. Menurut William J. Martin (1995), masyarakat informasi adalah
suatu keadaan masyarakat dimana kualitas hidup, prospek untuk perubahan sosial dan
pembangunan ekonomi bergantung pada peningkatan informasi dan pemanfaatannya.
Beberapa definisi masyarakat informasi diatas, tidak lepas dari tiga komponen utama
yang menjadi pendorong munculnya masyarakat informasi yaitu dinamika informasi dan
komunikasi, perkembangan dalam teknologi informasi (komputer), dan perkembangan dalam
teknologi komunikasi. Untuk dua komponen terakhir, lebih dikenal dengan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK). Efek dari ketiga informasi diatas dapat dilihat dengan
terjadinya peningkatan kualitas dan kuantitas produk-produk informasi dan pelayanan serta
luasnya jaringan komunikasi melalui media yang dilakukan secara elektronik dan terpasang.
Perkembangan TIK di negara-negara maju terjadi dengan sangat cepat dan
keberadaannya dimanfaatkan untuk seluruh aktivitas masyarakat sehari-hari. Untuk negara
berkembang seperti Indonesia, TIK baru dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat terutama
yang berdomisili di daerah perkotaan. Hal ini terjadi antara lain terjadi karena negara
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lebih dari 16.000 pulau yang belum
meratanya pembangunan serta masih kurangnya jaringan-jaringan telekomunikasi yang ada
untuk menjangkau daerah-daerah terpencil dan jauh dari perkotaan.
Usaha untuk mencerdaskan bangsa, sedang dilakukan oleh berbagai pihak terutama
pemerintah dan sektor swasta yang lebih banyak berperan dalam menggerakkan roda
pembangunan. Pertanyaan yang muncul adalah, Kapan terwujudnya masyarakat informasi di
Indonesia? Jawabannya sangat tergantung pada seberapa besar usaha dan kepedulian seluruh
masyarakat Indonesia bersama-sama dengan pemerintah agar bisa mencapai target
mewujudkan masyarakat informasi Indonesia tahun 2015, sehingga bisa merubah budaya,
perilaku dan tingkah-laku bangsa ini menjadi sebuah masyarakat berperadaban yang berilmu
pengetahuan tinggi.
Pembentukan Masyarakat Informasi
Masyarakat mengandung pengertian tentang suatu kesatuan kelompok orang yang
berhimpun, berkumpul dan bersatu dalam suatu wadah baik bentuk organisasi formal maupun
nonformal yang menempati tempat tertentu, mempunyai ciri-ciri seperti adanya ikatan dan
mempunyai kesamaan-kesamaan atas beberapa hal. Setiap kelompok masyarakat selalu
berusaha untuk mempertahankan eksistensinya dan mengembangkan agar tidak tersingkirkan
(Sutarno, 2005).
Informasi merupakan data-data yang diolah melalui suatu sistem pengelola sehingga
memiliki arti dan bernilai bagi seseorang. Selain itu, informasi dapat diartikan juga sebagai
ilmu pengetahuan yang terus berkembang sejalan dengan usaha dan kemampuan manusia
sesuai dengan kegunaannya. Dalam perkembangannya, informasi sering dikaitkan dengan
teknologi yaitu komputer dan perangkatnya. Disadari atau tidak, dinamika informasi yang
terjadi membawa perubahan bagi masyarakat.
Masyarakat yang mendapat kesempatan dan akses informasi secara cepat dan tepat
akan jauh lebih maju dibandingkan mereka yang kurang mendapat ‘nasib’ yang baik dalam
hal perolehan informasi. Menurut Putu L. Pendit (2005), misi utama masyarakat informasi
adalah mewujudkan masyarakat yang sadar tentang pentingnya informasi, ilmu pengetahuan
dan teknologi, terciptanya suatu layanan informasi yang terpadu, terkoordinasi dan
terdokumentasi serta tersebarnya informasi ke masyarakat luas secara cepat, tepat dan
bermanfaat. Masyarakat informasi ditandai dengan adanya perilaku informasi yang
merupakan keseluruhan perilaku manusia yang berhubungan dengan sumber dan saluran
informasi, perilaku penemuan informasi yang merupakan upaya dalam menemukan informasi
dengan tujuan tertentu sebagai akibat adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu,
perilaku mencari informasi yang ditujukan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem
informasi, dan perilaku penggunaan informasi yaitu prilaku yang dilakukan seseorang ketika
menggabungkan informasi yang ditemukannya dengan pengetahuan dasar yang sudah ia
miliki sebelumnya.
Menurut Toffler dalam buku karangan Kumorotomo dan Margono, peradaban yang
pernah dan dijalani oleh umat manusia terbagi ke dalam tiga gelombang. Gelombang
pertama, manusia hidup dalam peradaban agraris dan pemanfaatan energi (800 SM – 1700).
Gelombang kedua, ditandai dengan munculnya revolusi industri (1700 – 1970). Gelombang
ketiga (1970-sekarang), manusia berada dalam peradaban yang didukung dengan kemajuan
teknologi informasi, pengolahan data, penerbangan, aplikasi luar angkasa, bioteknologi dan
komputer. Pada gelombang terakhir inilah manusia di dunia berada saat ini, dimana terjadi
kemajuan teknologi informasi yang memicu terjadinya ledakan informasi (information
explosion).
Abad 21 sering disebut abad informasi, yaitu ketika informasi dijadikan suatu hasil
industri yang diproduksi secara besar-besaran dan didistribusikan secara luas serta dapat
diakses dengan mudah. Arus informasi mengalir dari negara-negara maju dan dijadikan
komoditi ekonomi untuk dijual kepada negara-negara berkembang. Pada masyarakat
informasi, tumbuh subur industri yang menjadikan informasi sebagai produknya. Contoh
industri informasi yang tumbuh subur berkembang adalah industri pertelevisian, radio dan
media massa. Informasi yang disebarkan melalui media tersebut masih memerlukan seleksi
dari penerimanya. Informasi yang diterima bisa bermanfaat besar untuk seseorang bahkan
juga bisa merugikan, bergantung juga pada pengetahuan yang dimiliki oleh penerima
informasi tersebut.
Informasi menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Masyarakat yang
mendapat kesempatan lebih dulu, akses lebih luas dan tepat waktu akan dapat ‘mengurus dan
mengatur’ dunia. Sementara kelompok masyarakat yang tidak atau kurang memperoleh
kesempatan dan akses informasi yang mereka butuhkan secara memadai akan jauh tertinggal.
Faktor-faktor penentu pembentukan masyarakat informasi adalah :
1. Kemajuan dalam pendidikan, dengan kemampuan baca-tulis dan pembelajaran orang bisa
menguasai pengetahuan. Akses terhadap informasi pilihan yang memiliki nilai guna,
berasal dari keaktifan dalam mencari informasi, biasanya melalui kebiasaan membaca.
Salah satu budaya yang menyertai masyarakat informasi adalah tingginya budaya baca.
Budaya diawali dari sesuatu yang sering atau biasa dilakukan, sehingga akhirnya menjadi
suatu kebiasaan. Keuntungan yang bisa diperoleh dari membaca antara lain ialah
menguasai ilmu pengetahuan secara luas, meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan
taraf hidup, mengatasi masalah, serta mempertajam pandangan.
2. Perubahan karakteristik pola kerja, orang selalu mencari informasi dan pengetahuan agar
bisa bekerja dengan cepat, efektif dan efisien.
3. Perubahan dalam cara menyebarkan pengetahuan, mulai dari konvensional kepada
penyebaran informasi yang menggunakan alat-alat canggih.
4. Perubahan dalam cara mencari pengetahuan, semakin besarnya rasa ingin tahu pada diri
seseorang sehingga berupaya untuk mendapatkan informasi dengan spesifik.
5. Kemajuan dalam penciptaan alat-alat untuk menyebarkan dan mengakses pengetahuan
baru.
Kelima faktor tersebut berorientasi pada kebutuhan untuk mendapatkan informasi
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pencari informasi. Selanjutnya menurut Sutarno
(2005), ciri-ciri masyarakat informasi adalah :
1. Sumber informasi terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
2. Adanya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya informasi dalam berbagai aktivitas
kehidupan.
3. Terbukanya pandangan dan wawasan masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi
secara tepat guna.
4. Berkembangnya lembaga-lembaga perpustakaan, dokumentasi dan informasi secara
merata.
5. Kemajuan sumber daya manusia, informasi dan fisik yang memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
6. Informasi dikelola dengan baik, disajikan tepat waktu dan dikemas dengan teknologi
dapat dikembangkan sebagai suatu komoditi yang bernilai ekonomis.
Ditinjau dari sumber daya dan infrastruktur menurut Nugroho (2007), unsur dari
masyarakat informasi itu minimal adalah :
1. Infrastruktur jaringan telekomunikasi pita lebar yang harganya terjangkau oleh
masyarakat.
2. Masyarakat pemakai dan penyedia informasi.
3. Sumber daya manusia yang terampil dalam teknologi informasi.
4. Industri-industri teknologi informasi yang beragam.
5. Otoritas yang mengatur tentang teknologi informasi.
Berdasarkan uraian diatas, pembentukan masyarakat tradisional menjadi masyarakat
informasi yang berbasis pengetahuan harus melewati tahapan-tahapan perkenalan kepada
masyarakat tentang operasionalisasi teknologi informasi dan penyeleksian atau pemilihan
terhadap informasi yang bersifat memberdayakan masyarakat sehingga meningkatkan taraf
hidup, pengetahuan dan keahlian masyarakat.
Faktor yang Mendorong Terjadinya Masyarakat Informasi
Masyarakat Informasi terbentuk atas beberapa faktor yang berdampak terjadinya evolusi
di masyarakat tersebut, serta mulainya kebutuhan informasi yang tinggi setelah sekian lama
berada pada fase masyarakat industri, faktor-faktor yang mendorong terbentuknya
masyarakat informasi seperti:
Dinamika informasi dan komunikasi
Perkembangan teknologi komputer
Perkembangan teknologi komunikasi
Perkembangan teknologi komputer dan perkembangan teknologi informasi (sekarang
lebih dikenal dengan perkembangan ICT atau Information dan Communication Technology)
sangat berkembang di negara industri. Dua teknologi ini yang mempercepat pergerakan
informasi di masyarakat yang kemudian menjadi ciri dari masyarakat maju seperti
penggunaan TV, telepon, komputer. Suatu kejadian di tempat yang sangat jauh dapat seketika
ketahui oleh masyarakat (real time) dan pada saat itu juga (online). Tidak hanya itu, d
Tidak ada komentar:
Posting Komentar